Jumat, September 28, 2012

Masalah Pada Vario Techno 125 F1



Setelah beberapa saat diluncurkan, beberapa pemilik vario techno 125 f1 ini mulai ada yang complain terhadap motornya masing – masing . Dari internet aku dapatkan masukan beberapa masalah yang “menggangu” pengguna vario techno 125 f1 ini.
Tetapi disini aku akan mengutarakan sejujurnya masalah yang aku alami terhadap motor vario techno 125 f1 milik ku sendiri. Okay kita mulai :

1. Yang pertama adalah: adanya suara ngorok disaat akselerasi. BENAR ! Akupun pertama kali memakainya juga mengalami persaan tidak enak, karena suara itu tidak aku temukan pada vario terdahulu, yang memiliki suara halus saat akselerasi, maupun idle. Suara ngorok itu menurut info yang aku dapatkan dari Internet dan mekanik Honda, berasal dari suara kipas pendingin radiator. Saat ini bilah kipas pendingin radiator vario techno 125 f1 lebih banyak, sehingga menimbulkan efek turbulensi saat akselerasi. Maksud bilah kipas yang diperbanyak tentu untuk memberikan kemampuan pendinginan radiator yang lebih baik. Tapi kemudian , setelah terbiasa, aku sekarang tidak begitu terganggu lagi dengan suara ngoroknya. Bahkan ini menjadi ciri khas tersendiri menurutku.

Solusi: Menurut info yang aku dapat, penggantian kipas pendingin menggunakan milik Honda PCX, bisa menghilangkan suara ngorok tersebut. Aku sih ngak menerapkannya. Karena menurutku, tentu akan mengurangi daya pendinginannya. Karena panas mesin motor vario techno 125 f1 ini “mungkin” lebih panas dari vario sebelumnya. Maklum, aku pake pertamax dan kompresi standar motor ini adalah 11:1. Info lainnya : http://ridertua.com/2012/07/13/ngorok-vario-125-bisa-ilang/

2. Kedua, Boros Busi , alias businya cepat mati. Aneh memang karena ini bener, ada beberapa orang termasuk adik ipar juga mengalami kejadian serupa. Adik ipar motornya bulan Mei 2012, sampai saat ini dia udah 4 kali ganti busi dan udah klaim ama pihak Honda. Businya diganti GRATIS! Tapi masalah sebenarnya belum ketemu.
Aku sendiri tidak mengalami hal ini, syukurlah. Tetapi saat servis rutin 8000 an Km, aku minta ganti businya ama pihak bengkel. Dan ternyata penggantian yang aku minta itu tidak dikenakan biaya, alias GRATIS juga . Cihuy …
Setelah bicara ama pihak mekanik Honda kenalanku, menurut dia hal itu disebabkan ( mungkin disebabkan ) adanya beberapa motor yang ECU nya kacau, menurut dia seting ketinggian ( seperti alat altimeter gitu ) yang ngaco, sehingga menimbulkan perintah yang rada error ke system injeksi sehingga busi nya bisa cepat mati. 
Kemungkinan menurut dia lagi akan dilakukan penggantian busi secara menyeluruh ke semua produk vario techno 125 f1, entah itu businya akan lebih “dingin” atau lebih “panas” dari busi yang dipakai saat ini. Tunggu saja…

3. Mrebet kalo mesin masih dingin. Saat aku menulis review ini , motor dah jalan 8200 km lebih, kalau lagi buru – buru di pagi hari , saat mlintir gas rada dadak, maka motor akan mrembet kaya mau mati , tapi beberapa detik kemudian baru respon sesuai plintiran gas motor. 

Yah menurutku ini bukan masalah , cuma harus telaten panasi mesin beberapa saat dahulu sebelum dikendarai, toh akan memberikan kesempatan bagi olie pelumas melumasi seluruh komponen mesin setelah semalaman nangkring di garasi.
Solusi: dari internet didapat ini karena setingan klep yang kurang tepat. Untuk mengatasi mrebetnya minta seting klep  IN  0.10  / EX :0.22  Rpm 1700 Kalo bisa pake Pertamax.

4. Ada suara kletek – kletek di bagian mesin selain suara ngoroknya. Saya sendiri tidak mengalami masalah tersebut, tapi ada kawan blogger yang mgalami masalah tersebut dan menemukan solusinya : Berikut artikelnya : http://ridertua.com/2012/07/12/cepat-kilat-vario-wantufaif-sehat/ 

Selain itu ngak ada masalah ama motor vario techno 125 f1 ku, satu – satunya masalah mungkin jarang nemu jalanan lurus , mulus dan sepi di kota Denpasar. Untuk apa, ya untuk bejek gas poll.
He he he he he awas nabrak….!!


Senin, September 10, 2012

Vario Techno 125 F1 Modifikasi



Karena ngak begitu suka disamain, maka motor vario techno ku yang baru ini pun langsung kena modifikasi ringan. Bahkan hal ini aku lakukan semenjak motor ada dirumah dan STNK serta Plat Nomor belum keluar. Tidak terlalu extreme sih, cuma poles – poles sedikit agar kelihatan lebih manis saja.
Mofikasi yang aku lakukan antara lain adalah :
1. Cat spatbor roda depan menjadi warna putih sewarna body. Karena sejatinya warna aslinya yang hitam aku rasa tidak nyambung dengan warna body motor keseluruhan. Jadi aku lepas sendiri dan ku bawa ke Astra jalan Cokroaminoto, disana kan ada bengkel cat kualitas setara pabrik. Kena biaya Rp 75.000,-
2. Pemasangan variasi end muffler . Nah yang ini variasi warisan dari Vario putih ku yang lalu. Bahan dari alumunium.

3. Penggantian lampu senja dengan lampu LED warna biru tentunya. Karena motorku kan putih biru :-)

4. Pemasangan tambahan alat XCS . Seperti Capasitor bank untuk aki . Biar aki ngak gampang soak, soalnya kesehatan aki juga akan berpengaruh terhadap kerja ECU & Sistem Injeksi secara keseluruhan.

5. Pemasangan stiker di dek tengah. Karena pengalamanku, kalau suka bawa barang bagian ini rentan kena gesekan dari barang bawaan kita. Misal kalo bawa keramik atau barang keras lainnya.

6. Penambahan stiker di sector batok kemudi. Aku beri warna putih sehingga memberi kesan “rada beda” ama vario techno putih milik orang lain :-)

7. Penggantian kaca spion. Sementara aku ganti ama yang model kaya gini. Merk TAD, tapi sebenernya penggunaannya kurang nyaman karena kaca yang di pakai tidak kaca cembung seperti kaca spion standar, atau kaca nya dah cembung tapi kurang cembung kaya pipi anakku Arjuna he he he. Sementara pake aja dulu sebelum nemu yang pas.

8. Penambahan asesoris pelindung caliper rem roda depan. Bahan alumunium, harga lumayan juga. Kemaren aku tebus Rp 145.000,- terpasang.

9. Pembuatan plat bordes custom. Kalo beli asesoris asli Honda, ngak boleh beli eceran, harus beli 1 paket dan harganya cukup nguras kantong juga, sekitar Rp 400 ribuan. Tapi buat sendiri plat bordes ini cuma habis Rp 100.000,- terpasang.

10. Trus sampai terakhir tulisan ini aku buat, masih sempat ganti shock belakang dengan Merk YSS tipe Hybrid. Kelir sama merah dengan pelindung kalipernya. Harganya Rp 320.000,- terpasang.

Untuk sementara hanya segitu dulu modifikasi yang aku lakukan di vario techno putih baruku ini. Ke depan jika part nya dah tersedia, aku pengen ganti velk standarnya pake velk jari – jari dan rim alumunium, agar sector kaki – kaki lebih ringan sehingga akselerasi tambah enteng ngak dibebani bobot roda.

Okay … happy modification (^_^)
 
Tetap utamakan fungsi dan safety ya…


Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day