Untuk bisa memberikan komentar yang pas, maka aku rasa aku
harus menggunakan Vario ini untuk beberapa saat. So , tulisan ini aku buat
setelah aku menggunakan Vario ini sejauh lebih dari 2000 km. Dimana saat 500 km
aku ganti oli mesin dulu agar kotoran
gesekan komponen baru mesin bisa terbuang.
Kenapa musti lebih dari 2000 km, karena biasanya sebelum 500
km orang menganjurkan untuk tidak “memaksa” kerja mesin dahulu karena masih
“perawan” , sehingga di kisaran 500 km akupun tidak terlalu ngotot make motor
ini, malah cenderung halus, maklum barang baru, injeksi serta mesin yang di up
grade ke 125 pula.
Perlu penyesuaian dari sisi handling , controlling serta
braking.
Nah setelah 2000 km, apa yang terjadi ?
Ternyata yang menonjol aku rasakan dibanding Vario yang lama
adalah Power yang melimpah ( maklum konon 11.1 Ps / 8500 RPM menurut
spesifikasi pabrik ). Untuk mecapai kecepatan 60 km/jam mudah sekali, dengan
gampang kecepatan segitu bisa diraih, begitu naik ke atas lagi, nyari 80 km/
jam terasa power muncul dengan cepat, kalo masih berani silahkan dilanjut.
Kalo aku pribadi, saat ngetes “hanya” bisa mencapai
kecepatan sekitar 100 km/jam lebih dikit, itupun karena dibatasi oleh angin
kencang dari samping dan helmku yang aku rasa kurang layak ! Karena dadakan
jadi ngak kepikiran pake helm fullface, saat itu cuma pake helm standar aja,
keruan aja semenjak kecepatan 85 ampe 100 tadi konsentrasi terganggu karena
helm mulai goyang di kepala tertiup angin macam kaya mau lepas ke belakang cuy
!
Tapi sepintas aku rasa kecepatan masih bisa nambah lagi asal
kita berani dan tidak keduluan kena LIMITER CDI & ECU nie motor! he he he
he , kecepatan yang mungkin bisa diraih menurutku 115 km/jam optimis.
Tapi secara keseluruhan performa mesin saat ini , adalah
exelent , lagian kemana di dalam kota Denpasar bejek motor ampe seratusan kilometer
per jam kecepatannya ? kaya orang di kejar setan.
Sesekali bolehlah unjuk gigi.
Kalo sama – sama kondisi motor standar, nyelip nyalip
diantara kepadatan kota Denpasar aku masih dengan enteng bisa lawan sesama
Vario seri 110 cc, Scoopy, Spacy, Xeon, Byson(13,73 PS/ 7500 RPM), bahkan KLX
150 ( 11,7 PS ? 8000 RPM ) apalagi Spin, Skywave :-)
mah lewat.
Tapi sedikit warning, jika berani ngebut dengan vario techno
125 f1 ini temen – temen harus bisa ngerem dengan tenaga lebih, karena jika
tidak terbiasa, nie motor cenderung tetap melesat lurus kedepan, rasanya
diameter cakram depan kurang gede ya ?? Kalo dipake ukuran cakram Honda Blade
kayanya matap dah. Maklum, kan matic, jadi jangan harep akan ada engine brake
nya, nyelonong aja dah he he he he .
So, kenali karakter motor mu ya, dan
selalu hati – hati , jaga jarak aman !
Untuk dipakai berboncengan juga terasa masih enteng, ngak
terasa drop tenaganya. Yang terasa paling – paling pelukan istri dibelakang he
he he cihuy.
Konsumsi BBM Vario
Techno 125 F1 ? Saat pengujian aku menggunakan BBM Pertamax(sampai sekarang
juga :-) ,
waktu itu harga Pertamax adalah Rp 10.700,- per liter. Biasanya aku beli Rp
40.000,- sekali tiap isi BBM. Motor ini aku pakai untuk aktifitas harian dalam
kota, seputaran Denpasar, Renon, Krobokan, Kuta, Gatot Subroto, By Pass Ngurah
Rai. Komplit medannya.
Beberapa kali pengisian, ketemu rata – rata pemakaian (
kondisi pemakaian normal dan “waras” ya ) Rp 40.000 Pertamax aku pakai menempuh
jarak 200 km. Jadi kesimpulannya : 1 Liter = 50 km. Irit kah?? ngak tau,
menurut anda ?
Gimana masih meragukan performanya ? silahkan coba sendiri.
Ingat , rajin servis motor anda sesuai rekomendasi pabrik, agar tetap memberikan performa terbaiknya. Okay happy riding !