Rabu, Januari 09, 2008

JANGAN ASAL MENYALAHKAN...


Tulisan kali ini adalah mengomentari apa yang tertulis di harian Bali Post Tgl 8 Januari 2008 dengan judul tulisan : “ Rendah , Kualitas Proyek di Pemkot Denpasar”.

Saya sebagai warga kota Denpasar dan kebetulan juga bekerja di proyek jadi tergelitik dengan judul dan ulasan tulisan di Bali Post tersebut , karena sengaja atau tidak sengaja , media dan pihak – pihak yang memberikan komentar atau diminta komentarnya oleh Bali Post terkesan memojokkan Rekanan / Kontraktor akibat kualitas proyek dimaksud.

Ambilah contoh Proyek Pavingisasi jalan Gajah Mada dan areal jalan Kamboja di Denpasar , ide pokok dari proyek ini adalah akan membebaskan kedua ruas jalan tersebut dari kendaraan sehingga akan dilalui oleh pejalan kaki saja atau mungkin termasuk sepeda . Tapi sampai dengan hari ini yang namanya solusi ( Central parkir atau fasilitas anggkutan umum yang layak ) akibat rencana akan ditutupnya ruas jalan itu dari kendaraan bermotor belum disediakan oleh Pemkot Denpasar ?? Aneh khan ?

Dibeberapa bagian ruas jalan menggunakan material koral sikat dan selebihnya menggunakan paving block ukuran 20 x 20 cm. Pada saat pengerjaan proyek pihak kontraktor melakukan sistem buka tutup , jadi jika ruas kiri yang dikerjakan maka ruas kanan untuk jalan kendaraan , demikian seterusnya .

O ya sebagai informasi proyek ini telah selesai atau diserahkan ke pihak Pemkot Desember 2007 , tapi sampai dengan hari kemaren saya masih melihat rekanan melakukan servis pada beberapa bagian di jalan Kamboja , entah yang di jalan Gajah Mada saya ngak sempat lewat di sana kemaren …. :-)

Terus masalahnya adalah , ketika kini bagian koral sikat itu rusak akibat dilindas kendaraan , semua menyorot bahwa kualitas proyek tersebut tidak baik alias Rendah.
Jika saya melihat itu bukan salah KONTRAKTOR , justru semua itu adalah salah perencana dan bahkan mungkin pengambil keputusan dalam hal ini Pihak Pemkot Kota Denpasar .

Kenapa ? ya karena bagai mana mereka bisa menilai bahwa koral sikat itu layak digunakan untuk jalan raya yang dilalui oleh berbagai macam kendaraan dengan berbagai macam kecepatan yang melindasnya , apakah sudah ada kajian ilmiah / laboratorium atas kekuatan koral sikat tersebut ?? ( mungkin telah ada ? jika ya tolong dibagi ya … ;-) )

Bagaimanapun bagusnya si kontraktor itu bekerja , yang namanya bikin koral sikat itu tetap saja di buat dengan tenaga manusia , batu koral yang dipakai ditepuk tepuk menggunakan kasut agar menempel di bagian adukan semen dan pasir ( rabatan ) .
Jadi setelah koral sikat itu rusak akibat dilindas kendaraan , terus semua memojokkan si Kontraktor !!
Kalau harus ada yang disalahkan , ya salahkan pemerintah yang telah membuang buang anggaran dong !

Lagi pula untuk materal paving memiliki sifat akan dapat ditumbuhi lumut , terutama di musim hujan seperti sekarang ini sehingga akan membahayakan pengguna kendaraan ( menjadi licin ).

Saya sendiri tidak ada motivasi membela sikontraktor , kenal dengan si kontraktor juga tidak , apa lagi ada kepentingan ekonomi lainnya , yang saya inginkan adalah agar kita semakin cerdas melihat permasalahan dan menempatkan pada porsinya .

Janganlah kita dibutakan oleh opini yang dibentuk oleh media dan kebanyakan orang yang memiliki kepentingan dibalik itu , jadilah diri sendiri dan gunakan hati nurani anda menilai segala hal yang anda lihat dan dengar.

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day