Kamis, Juni 04, 2009

Kasus Prita Mulyasari dan kebebasan mengemukakan pendapat

Tumben hari ini jam 1/2 10 pagi ini aku masih ada di depan tv, selain memang jadwal hari ini ngak ada kemana – mana aku sedang ingin ngikutin perkembangan kasus Ibu Prita Mulyasari.

prita150

Prita Mulyasari terseret kasus pencemaran nama baik oleh rumah sakit Omni ( Tangerang ) di tempat dimana dia pernah dirawat. Akibat kurang puas dengan penanganan pihak rumah sakit, Ibu Prita Mulyasari mengutarakan uneg-unegnya melaui email di komunitas online yang ia ikuti.

Nah disinilah kasus ini dimulai, pihak rumah sakit menuduh Ibu Prita Mulyasari mencemarkan nama baik pihak rumah sakit dan dokter-dokter yang merawatnya waktu itu.

Aku ikut bersimpati dengan kasus yang menimpa Ibu Prita Mulyasari, karena aku juga sering menulis di blog ini tulisan-tulisan yang bersifat kritik dan saran. Kritik dan saran apa aja yang tidak berkenan menurut sudut pandang aku, kalau benar syukur dan kalau tidak benar ya wajar karena pengetahuan aku sebagai rakyat kan terbatas. Tapi semua itu sama sekali tidak ada perasaan untuk menjelekkan pihak-pihak tertentu apalagi dengan sengaja memfitnah pihak lain.  ^_^

Kasus ini mencuat begitu luas hampir bersamaan dengan kasus Manohara, karena terkesan sangat berlebihan dan tidak ada rasa keadilan, terutama ke pihak Ibu Prita Mulyasari yang saat ini sedang memiliki balita 2 tahun yang masih menyusu , Ibu Prita Mulyasari langsung ditahan dan dipisahkan dari anak dan keluarga selama hampir 3 minggu. ( padahal belum terbukti di pengadilan jika ia memang meyakinkan bersalah seperti yang dituduhkan pihak penggugat )

Jadi terkesan hukum di Indonesia akan sangat galak dan tegas jika telah berhadapan dengan orang lemah dan tertindas, tapi giliran jika berhadapan dengan orang yang berkuasa dan beruang akan menjadi hati-hati dan bahkan mungkin bisa “dibeli” ??

Kembali ke acara di TV One hari ini tag line acaranya adalah “ Hati-hati Komplain Lewat Dunia Maya”

Apakah kita perlu hati-hati atau akankah menjadi takut ? untuk mengemukakan opini ? bahkan lewat Internet dan media lainnya ? Sebagai seorang pengguna Internet aktif, aku merasa heran.

Internet kan hanya sarana, kebetulan aja lebih canggih dan memiliki daya penetrasi yang sangat cepat serta luas. Tapi inti permasalahan kan tidak ke Internetnya, tapi ini berarti kita hampir-hampir dilarang untuk mengemukakan pendapat. Karena pihak rumah sakit berkomentar akan bisa lebih menerima jika tulisan yang disampaikan Ibu Prita Mulyasari seandainya disampaikan melalui media cetak ( Surat Pembaca ) maka akan dengan jelas melakukan klarifikasi.

Tapi jika disampaikan melalui media Internet ( email/milis ) pihak rumah sakit akan merasa mustahil untuk meluruskan permasalahan ini ke setiap pembaca email satu-persatu?? Apakah hanya sekedar alasan pembenaran saja ?? Ngak tahu lah tapi memang terasa sangat dibuat buat, dimana ada usaha pasti ada jalan khan ?

Kalau menyoroti kualitas pelayanan kesehatan dan profesi dokter maupun tenaga medis di Indonesia memang perlu perbaikan. Perbaikan bukan dari segi keilmuan tapi dari sisi mental dan semangat melayani nya yang sangat kurang.

Ok..langsung saja aku rasa temen-temen pasti pernah punya pengalaman kurang enak dengan dokter yaa? Misal gini , kita sakit perikasa ke dokter, dokter nya rada judes ngak ngejelasin kita sakitnya apa, penyebabnya apa, pencegahannya gimana dll, langsung kasi resep aja. :-)

Kita mau tanya-tanya dokternya terkesan emoh jawabnya, dan kurang ajarnya lagi sambil lirik – lirik jam tangannya, padahal kita bayar kan ! Hayo pernah ngalamin yang kayak gini ? Aku sendiri pernah punya pengalaman ini ( mudah – mudahan cuma aku aja ). Dan kebetulan ada di kota Denpasar.

Ngak tahu apa perasaan aku saja ya, aku merasa seorang dokter itu merasa dirinya lebih hebat atau lebih pinter dari masyarakat atau pasiennya. Memang tidak semua ya jangan salah, tapi rasanya ini menjadi kecenderungan. Ok dokter itu memang pinter, tapi dalam satu hal saja yaitu di bidang medis. Tapi kalau bidang lainnya? ekonomi , hukum , bangunan , komputer , atau Internet Marketing ??? saya rasa belum tentu kan :-)

Jadi saya rasa pasien perlu dilibatkan dan dihargai sebagai manusia yang berlogika, seperti halnya terhadap keluhan Ibu Prita Mulyasari ini, dimana akhirnya dia merasa ditipu akibat diagnosa yang berubah-ubah dan membingungkan dirinya sebagai pasien.

Akhirnya di penghujung acara TV One itu seorang nara sumber, Bapak Leo Batubara ( tokoh dewan Pers nasional ) memberikan keyakinan dan semangat kepada masyarakat luas agar tidak takut menyampaikan opini maupun tulisan yang bersifat kritik atau saran, karena hak warga negara itu di lindungi penuh oleh Undang-Undang Pers.

Jadi bagaimana ? Apakah kita perlu takut beropini dan mengemukakan pendapat ?

Terserah anda …

 

Lampiran :

Undang – Undang No.11 Tahun 2008 | Tentang Internet dan Transaksi Elektronik ( ITE Indonesia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, mungkin bisa menjadi bahan diskusi yang bermanfaat. Terima Kasih :-)

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day