Kamis, Juni 11, 2009

Deklarasi Damai PilPres 2009 bersama KPU

Tanggal 10 Juni kemaren ada acara spesial dimana KPU menjadi tuan rumah yang memiliki hajatan. Acaranya adalah Deklarasi Damai PilPres 2009, tujuannya saya rasa baik, untuk memberikan opini kepada masyarakat bahwa walupun berseberangan dalam kubu CaPres yang diusung tapi mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan adalah jauh lebih penting.

kpu

Kenapa ? Karena pada hakekatnya kita adalah satu, Indonesia !

Tapiiiiii……. ada aja orang/pihak yang selalu mengedepankan kepentingan pribadi/golongan tanpa melihat waktu atau tempat.

Acara yang diselenggarakan KPU yang semula berniat baik, kini menjadi polemik/sorotan di media karena ulah Butet Kertarajasa ( maaf jika saya salah menulis namanya ) yang merupakan delegasi pengisi acara dari pihak Megawati – Prabowo ( PDI-P ) membacakan suatu orasi, puisi, opini atau apalah namanya yang sangat vulgar mengkritik Pemerintah ( CaPres yang sedang berkuasa ).

Seolah-olah malam itu yang punya acara adalah PDI-P yang mana tamunya CaPres SBY-Boediono “ditelanjangi” habis-habisan oleh PDI-P.

Saya tidak anti kritik, saya juga suka mengemukakan pendapat saya ( apa saja di blog ini khan ? ) tetapi seperti yang saya bilang di awal, ngak tahu diri dan tak tahu kapan dan dimana saat yang tepat untuk mengemukakan/membuka mulut. Sangat tidak dewasa !

Saya tambah ngak suka ama PDI-P di bawah Megawati jika menempuh cara-cara yang culas seperti ini. Saya rasa PDI-P adalah partai yang besar, umur, jam terbang, koneksi, serta SDM yang dimiliki saya rasa luar biasa. Tapi saya kasian ama PDI-P secara institusi yang secara tidak sadar terseret oleh ambisi pribadi. Bukannya tambah maju, saya lihat real dukungan ke PDI-P kian berkurang aja secara signifikan.

Ayo ! Generasi Muda PDI-P reformasi di dalam diri anda sendiri jangan menempuh cara-cara lama gaya orde baru, karena di jaman orde baru dulu anda memang merupakan pihak yang selalu di “tindas”, saking sering di “tindas”, trauma itu membekas sehingga anda pun secara tidak sadar berprilaku sama dengan sang “penindas” Jangan dong ! Bila perlu ganti pemimpin biar ada darah dan angin segar mengalir dalam urat nadi si banteng bermoncong putih.

Tetapi kembali ke acara KPU, Deklarasi Damai PilPres 2009, saya melihat ini menjadi blunder PDI-P yang kesekian kalinya dan Butet ikut-ikutan ( kasian deh Butet ). Saya mendapat feeling bahwa secara tidak diperhitungkan, simpati ke pasangan SBY-Boediono menjadi bertambah di mata rakyat. Walaupun disindir dengan sangat pedas dan tidak pantas ( ngak punya tata krama )Trimakasi ke PDI-P yang menggali lubang kuburannya sendiri.

Tapi begitu TVOne mengangkat masalah itu, team sukses Mega-Prabowo ada aja yang dikatakan, kita emang bangsa yang jago ngeles . Saya malah tambah ngak simpati ( #$@%*(_){$<>)_(#&^ ) Ngomongnya mumet dan muter-muter ciri khas politisi.

Saya bukan team sukses salah satu kandidat CaPres yang maju di tahun 2009 ini, walau mungkin tulisan saya berkesan mendukung salah satu pasangan CaPres, setidaknya ini adalah opini saya. Butet aja bisa ngomong seenak hatinya dan dia tidak ditahan seperti Prita Mulyasari. Padahal Butet bicara tanpa tedeng aling-aling ( Loud & Clear ).

Mari kita secara rasa penuh tanggung jawab untuk bisa memberikan pendidikan politik dan berbangsa kepada rakyat dengan cara memberi contoh dan tauladan.

Saya rasa rakyat udah semakin “melek” , mudah-mudahan di hari H nanti semua hati dibuka oleh Tuhan sehingga kita semua bisa melihat siapa yang pantas memimpin negeri ini. Hanya mereka putra-putri terbaik yang kita punya saat ini walaupun ada yang bilang kita memilih satu terbaik diantara yang jelek.

Semoga atas seijin Tuhan, Indonesia bisa menemukan siapa pemimpin sejatinya nanti. Amin…  

Go For Election

 

Posted by AMK using Window Live Writer

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, mungkin bisa menjadi bahan diskusi yang bermanfaat. Terima Kasih :-)

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day