Senin, Oktober 20, 2008

PINTAR TAK BERMORAL ! ( calon penindas yg lemah ...! )

Belakangan ini nama anak – anak STIKOM Denpasar lagi “naik daun” di kotaku , terutama dikalangan pemilik warnet dan pengguna jasa warnet yang kena getahnya .

Mereka sering iseng menjebol sistem security warnet , seperti memanipulasi billing sistemnya , termasuk menyebarkan virus buatan mereka sendiri di komputer – komputer warnet .

Yang dirugikan tentu pemilik warnet yang terus – menerus harus merawat komputernya yang terjangkiti virus dan yang akhirnya dirugikan adalah para pengguna warnet yang rata – rata untuk ukuran kota di Denpasar mayoritas adalah pengguna awam dalam hal – hal yang berkaitan dengan sistem seperti ini.

Fenomena ini akan memberikan efek seperti bola salju , coba bayangkan berapa orang pengguna warnet yang akan terkontaminasi virus lokal ini , kemudian jika para pengguna warnet itu rata – rata 50 % - nya saja adalah penguna yang aktif mensharing file yang dia gunakan di komputer yang bersifat semi publik seperti kantor – kantor di perusahaan , kantor pemerintahan , sekolah dan lainnya tentu penyebaran virus ini akan sangat – sangat cepat. Apakah ini termasuk tindakan “Scam” ?

Sangat disayangkan potensi besar yang dimiliki tidak dilandasi dengan landasan moral yang baik , orang yang buat virus komputer di dunia ini udah banyak sekali kok !
Aku rasa yang dibutuhkan orang dan bisa bernilai uang adalah justru anti – virusnya .
Coba saja jika kepandaian anak – anak STIKOM itu bisa diarahkan untuk membuat anti virus lokal , handal dan berharga terjangkau bukankah ini akan memberikan profit yang nyata , baik bagi pengguna komputer maupun si yang punya program ? ya khan ?

Aku ngak ngerti , apakah dengan alasan belajar maupun praktek ilmu yang dimiliki harus membuat orang lain menjadi korban ?
Aku memang tidak bisa berbuat apa – apa tentang trend yang sedang berkembang ini , apakah pihak sekolah menyadari bahwa sebagian dari anak didiknya akan memiliki kecenderungan merugikan seperti yang telah aku uraikan di atas , sejauh mana pihak sekolah menyadari dan memiliki upaya pencegahannya.
Aku ngak tahu pasti , karena ngak punya kenalan anak STIKOM jadi ngak bisa tanya – tanya .

Yang jelas aku hanya bisa menghimbau agar mereka itu memiliki rasa kepedulian terhadap orang lain , sehingga paling tidak memiliki mental untuk “ tidak senang melihat orang lain susah”.
Jika generasi muda kita masih aja memiliki mental maupun pola pikir seperti ini pantas aja Indonesia memiliki reputasi yang buruk di mata para netter dunia.
Apa ngak ada rasa malu dan jengah ?

Heran , jadi orang jahat kok bangga …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, mungkin bisa menjadi bahan diskusi yang bermanfaat. Terima Kasih :-)

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day