Minggu, Maret 20, 2011

Bagaimana gempa bisa menyebabkan tsunami yang dahsyat ?

Sebagai orang awam tentu kita semua bertanya – tanya , bagaimana gempa di laut bisa menghasilkan tsunami yang maha dahsyat seperti yang menimpa Jepang baru – baru ini?

Baiklah, sebagai orang awam sangat wajar jika kita bertanya seperti itu. Saya akan berusaha menjelaskan sedikit dengan cara sesederhana mungkin yang bisa saya jelaskan.

Setelah kejadian gempa yang memungkinkan terjadinya tsunami terjadi ( seperti yang saya jelaskan di postingan terdahulu ). Maka tenaga / energi yang dikandung oleh gelombang laut akibat gempa tektonik yang terjadi adalah tetap terhadap kecepatan dan tinggi gelombangnya. Ini mengacu pada hukum kekekalan energi. Misalkan energi gelombang adalah E, kecepatan rambat gelombang adalah K dan ketinggian gelombang adalah G maka dapat diformulasikan secara sederhana : E = K x G

Oleh sebab itu konon kecepatan gelombang akibat gempa di laut dalam bisa mencapai 500 – 1000 km/jam. Walaupun tinggi riak gelombang hanya 1 meter ataupun bahkan naik “cuma" beberapa puluh sentimeter saja. Oleh sebab itu, sangat mungkin jika ada kapal laut yang ada di tengah laut maka mereka tidak akan merasakan laju gelombang tsunami yang terjadi, bahkan bisa saja mereka tidak akan pernah tahu jika sedang terjadi tsunami sampai mereka kembali ke darat atau mendapat kabar.

Pada saat hampir mencapai garis pantai kecepatan gelombang “memang” akan jauh berkurang ( mungkin bisa cuma 30 - 50 km/jam ), tetapi jangan salah, mengacu pada rumus sederhana di atas maka variabel G atau tinggi gelombang akan meningkat menjadi gelombang raksasa yang kita sebut sebagai tsunami yang siap menyapu semua yang ada di depannya.

Secara sederhana getaran gelombang tsunami itu sama seperti riak air dalam ember / kolam air , ketika kita melempar batu ke dalamnya. Kurang lebih seperti itu.

Untuk lebih jelasnya ilustrasi gambar berikut mungkin bisa membantu menjelaskan :






Kamis, Maret 17, 2011

Gejala – gejala alam sebelum akan terjadi tsunami

Nah apa bila anda baru saja mengalami gempa dan tempat tinggal anda kebetulan ada di daerah pesisir, maka hal – hal berikut ini patut anda semua waspadai. Karena tidak tertutup kemungkinan tsunami sedang terbentuk dan sedang bersiap menerjang kawasan dimana anda berada sekarang.

1) Terdengar suara ledakan di tengah laut yang disusul dengan kejadian gempa yang sangat kuat

2) Beberapa saat kemudian air laut yang surut secara tiba-tiba

3) Bau asin / amis laut yang sangat menyengat

4) Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras

Nah apabila anda mengalami gejala alam seperti diatas, maka besar kemungkinan daerah tempat anda berada akan diterjang bencana tsunami.

Maka pertama, jangan panik lakukan yang seperlunya dan berusaha menuju ketempat yang lebih tinggi di daerah anda sekarang. Misalnya ke daerah perbukitan atau daerah lain yang menurut keyakinan anda memang paling tinggi dari daerah lain di sekitarnya.

Jika tidak ada daerah tinggi ( bukit / gunung ) cobalah naik ke atas bangunan bertingkat, paling tidak bangunan yang memiliki ketinggian minimal 4 lantai ke atas. Dan pastikan diri anda tidak dibebani barang bawaan, karena nyawa jauh lebih berharga daripada harta di saat kritis seperti ini.

Semoga kita semua selalu selamat dan tidak perlu mengalami kejadian tsunami seperti di jepang maupun di tanah air .

Amin …



Rabu, Maret 16, 2011

Apakah setiap gempa bisa menimbulkan tsunami seperti di Jepang ?

Tentu saja pertanyaan diatas jawabannya adalah tidak. Buktinya adalah jumlah gempa yang terjadi atau yang kita alami jauh lebih banyak daripada jumlah tsunami yang terjadi seperti tsunami jepang 2011 tempo hari.

Untuk membuat suatu gempa bisa berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, maka di perlukan persyaratan sebagai berikut :

1) Yang paling pertama, tentu saja gempa itu harus terjadi di laut. Paling tidak gempa bumi tersebut berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km). Sumber lain menyebutkan bahkan sampai berjarak 60 km.

2) Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami seperti tsunami di Jepang atau di Aceh.

3) Gerakan gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami juga tidak sembarangan. Seperti bernyanyi, joged ngak bisa sembarangan. Ada goyang ngebor, ada juga goyang gergaji (^^). Nah gerakan gempa secara vertikal lah yang sangat berpotensi menyebabkan tsunami, gempa semacam ini sering juga disebut gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun. Hal inilah yang terjadi pada tsunami Jepang kemaren. Seperti kita ketahui bahwa permukaan bumi tersusun atas bongkahan daratan raksasa yang disebut lempeng tektonik. Lempeng ini berada di atas lapisan besar batu panas yang disebut mantel. Lempeng selalu bergerak sepanjang waktu. Pada garis batas antar lempeng terjadi pendorongan, pergesekan, atau tumbukan frontal. Sehingga tsunami itu terjadi.

4) Dan yang paling penting untuk dipahami. Semua gempa seperti yang saya jelaskan di atas tidak akan menimbulkan tsunami yang dahsyat apabila kekuatannya kurang dari 6,0 Skala Richter. Untuk dapat menimbulkan tsunami yang dahyat, kekuatan gempa setidaknya harus berada diatas 6,5 Skala Richter.


Oleh dari pada itu, sedari dini kenali tsunami dengan baik. Potensi & gejala tsunami itu seperti apa. Jangan mudah panik atau dihasut orang yang tidak bertanggung jawab namun jangan lupa untuk tetap waspada. Semoga kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya dimanapun kita semua berada.

Amin …


Selasa, Maret 15, 2011

Kenapa Tsunami Jepang bisa terjadi ?

Tsunami bisa terjadi apabila ada kegiatan alam yang istimewa yang menyebabkan perpindahan / pergerakan volume air diluar kewajaran dan terjadi di wilayah laut. Tidak hanya di Jepang , dimanapun sebenarnya bisa berpotensi tertimpa musibah Tsunami.

Musibah yang diberi nama Tsunami ini mulai dikenal semenjak gempa besar 15 Juni 1896, yang menimbulkan bencana besar melanda kota pelabuhan Sanriku (JEPANG) dan menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km. Dan memang tsunami adalah istilah yang berasal dari akar kata bahasa Jepang yang artinya Tsu : Pelabuhan dan Nami : Gelombang.

Jadi secara bebas kata Tsunami bisa diartikan adalah Ombak besar dari pelabuhan.

Kembali ke judul di atas, kenapa Tsunami Jepang bisa terjadi ? Adalah sebuah kejadian yang tidak aneh sebenarnya. Mengapa ? karena Jepang dan gempa memang sangat akrab sekali. Penduduk Jepang sangat terbiasa dengan kejadian gempa, hal ini di sebabkan letak kepulauan Jepang yang ada persis di rentetan gunung berapi yang masih aktif di dunia, gunung – gunung ini juga melewati kawasan pulau di Indonesia dan letaknya tidak saja di darat , tapi juga berada di dalam laut.

Secara umum ada beberapa hal yang mungkin dapat menimbulkan Tsunami. Diantaranya adalah :

1) Pergerakan lapisan / lempeng muka bumi yang kebetulan ada di bawah permukaan laut. Nah kejadian inilah yang memicu terjadinya tsunami di jepang tempo hari. Pergerakan lempeng muka bumi ini cenderung bergerak vertikal yang disertai oleh gempa yang sangat dahsyat.

2) Longsoran yang bersifat masif dan sangat luas dan terjadi di kawasan laut dalam. Seperti yang kita ketahui keadaan permukaan laut itu tidaklah rata seperti permukaan airnya. Didalam laut juga terdapat bukit, lembah, gunung dan jurang. Bahkan lebih tinggi dan lebih dalam dari pada apa yang pernah dilihat manusia di permukaan bumi. Sehingga gerakan material longsoran tadi dapat mengguncang volume air di lautan dan akhirnya menimbulkan gelombang tsunami ke daratan.

3) Gunung meletus juga dapat menimbulkan tsunami. Contohnya gunung - gunung berapi yang lokasinya ada di lautan, seperti gunung Krakatau yang ada di Negara kita, Indonesia.

4) Beberapa kondisi cuaca ( meteorologis ) yang sangat ektrim bisa juga menimbulkan tsunami, misalnya badai tropis yang bisa menimbulkan gelombang pasang beberapa meter di atas gelombang pasang normal. Ketika gelombang ini mencapai daratan maka efeknya menyerupai tsunami, meskipun tanpa disertai gempa bumi sebelumnya. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.

5) Yang terakhir dan sangat jarang terjadi adalah, apabila suatu waktu ada benda angkasa yang jatuh ke muka bumi dan menghantam permukaan laut. Maka hal ini juga diyakini dapat menyebabkan terjadinya tsunami atau bahkan kiamat.

Paket Bom Meledak di Kantor JIL – Jakarta

Sebuah paket berupa buku yang ternyata adalah bom dengan skala ledak ringan kembali meledak sore ini di Jakarta. Akibat ledakan tersebut tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Komisaris Doddy Rahmawan terputus !

Paket tersebut pertamanya jatuh di alamat kantor Radio 68 H Jakarta, karena sejatinya adalah salah alamat maka paket tersebut diberikan ke alamat sebenarnya adalah untuk saudara Ulil yang berkantor di JIL ( Jaringan Islam Liberal ).

Paket tersebut dikirimkan ke saudara Ulil dengan tujuan untuk dapat dibuatkan kata pengantar atas buku yang dikirim tersebut. Melihat dari judul bukunya yaitu “ Mereka Harus Dibunuh Karena Dosa – dosa Mereka Terhadap Islam dan Muslimin” sontak saudara Ulil merasa curiga karena judul buku yang tidak lazim dan propokatif , terlebih ditemukan rangkaian kabel di dalamnya.

Mereka pun menghubungi polisi. Di saat menunggu tim Gegana tiba di lokasi itulah Komisaris Doddy Rahmawan bersama beberapa anggota Polisi dan diliput beberapa rekan wartawan, beliau mencoba mengutak – atik kiriman paket tersebut. Disaat buku dibuka maka sontak bom rakitan di dalamnya meledak dan melukai tangan serta sebagian wajah sang Komisaris. Kejadian ini kira – kira pukul 15.00 wib.

Saat berita ini saya posting diperkirakan 4 orang menderita luka termasuk Komisaris Doddy Rahmawan.

Paket tersebut dikirim oleh seseorang bernama Drs. Sulaiman Azhar dari Bogor.

Ulil Abshar Abdalla menduga kejadian ini kental bernuansa politis, melihat sepak terjang dan opininya yang kritis maka kejadian ini tiba – tiba saja terjadi. Ulil yang pernah menjabat sebagai Koordinator JIL ( Jaringan Islam Liberal ) dan kini bergabung dalam partai politik dan menduduki posisi sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Terlebih ia sebelumnya tidak pernah merasa mendapat ancaman dari pihak manapun.

Ulil Abshar Abdalla

Senin, Maret 14, 2011

Tsunami Jepang 2011

Kejadian Tsunami yang melanda Jepang Jumat siang waktu setempat ( 11 Maret 2011 ), mengingatkan kita akan musibah serupa yang pernah terjadi di tanah air beberapa tahun yang lalu. Gelombang pasang tsunami yang menyapu kawasan pantai utara Jepang memiliki ketinggian berkisar antara 4 sampai dengan 10 meter, telah memporak – porandakan semua kawasan yang dilaluinya.

Sampai dengan tulisan ini saya posting , diberitakan tsunami Jepang telah menelan korban sampai menembus angka 300 orang dan itu sedang terus berkembang. Walaupun dikabarkan pemerintah Jepang telah berpengalaman menghadapi bencana gempa dan siaga terhadap bahaya tsunami yang sering kali bisa menyertainya, tak ayal kerugian terhadap wilayah yang diterjang tsunami tidak terkira jumlahnya.

Kejadian tsunami Jepang terjadi pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011. Gempa yang melanda pukul 02:46 itu diikuti oleh serangkaian gempa susulan, termasuk satu gempa 7.4 SR sekitar 30 menit kemudian. US Geological Survey memperbarui kekuatan gempa pertama yang berkekuatan 8,8 SR menjadi 8,9 SR.

Gelombang tsunami menyusul datang kemudian sekitar kurang lebih 30 menit, hal itu adalah wajar mengingat lokasi tepat dari kejadian gempa yang mengakibatkan tsunami berada di Lokasi: 38,49LU-142,79BT, Kedalaman: 44km, Posisi: 144km tenggara Ofunato, 145km tenggara Kesennuma, 148km tenggara Kamaishi, 158 km tenggara Otsuchi, 165km timur laut Ishinomaki ( kurang lebih 450 km timur laut Tokyo, ibu kota Jepang ).


Semoga ini adalah bencana besar terakhir yang menguncang bumi kita ini dan semoga seluruh rakyat Jepang bisa kembali bangkit membangun wilayah bencana seperti semula serta bagi para keluarga korban bencana tsunami diberikan kekuatan untuk melalui bencana ini dengan tabah.


Amin ...

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day