Selasa, Mei 20, 2008

100 TAHUN KEBANGKITAN BANGSA

Mengacu dari apa yang dikatakan bung Dedy Mizwar memaknai arti kata bangkit ( iklan layanan masyarakat di TV One dan TV lainnya ) , aku merasa bahwa bangsa kita belumlah “bangkit” dalam arti yang sebenarnya , di sana sini masih terlihat berbagai kekurangan atau kesenjangan yang sangat jauh antara satu golongan dan golongan lainnya .

Memang secara fisik di sebagian besar wilayah Indonesia telah terlihat begitu banyak kemajuan , banyak jalan dibangun , gedung – gedung megah berdiri , mobil dan alat transport lainnya banyak bersliweran .
Tapi itu adalah tolok ukur kebangkitan yang sangat semu dan rapuh sekali.

Aku sebagai generasi muda merasa negeri ini semakin lama kok semakin tersesat aja ya ?
Banyak tokoh – tokoh intelektual mengajukan teori yang katanya merupakan teori terbaik yang harus dipakai oleh pemerintah yang sifatnya mengkoreksi apa yang telah pemerintah lakukan saat ini . Apalagi jika tokoh yang berbicara itu merupakan kalangan yang berseberangan , wah udah deh jadi seru . Semua mengaku paling pintar, padahal jika mereka ada diposisi pemerintah sekarang , belum tentu bisa berbuat lebih baik ?? atau bahkan akan melakukan tindakan yang berakibat lebih buruk ? siapa tahu .

Aku bukan orang yang ahli di bidang politik ataupun ilmu pemerintahan , tapi terkadang masalah yang dihadapi oleh rakyat saat ini di mataku sebagai orang yang awam , sangat jauh dari permasalahan politik ataupun ilmu – ilmu pemerintahan yang rumit.

Aku berangan – angan , seandainya kita semua bisa mengesampingkan rasa egoisme dan kepentingan kelompok , kemudian semua orang yang merasa pakar dan ahli bisa berkumpul dan duduk bersama , kemudian menghasilkan suatu rumusan atau “ blueprint “ atau “master plant” atau apa saja namanya.
Dimana rumusan yang dihasilkan ini merupakan panduan yang harus dijalankan oleh siapapun yang saat itu berada di posisi pemerintah , untuk bisa melaksanakannya sebagai pedoman.

Umpamakan saja negara ini sebagai suatu rangkaian kereta api , rumusan yang dihasilkan itu ibarat relnya , maka siapapun masinisnya ( presiden dan semua unsur pemegang kebijakan negara ) ia memiliki kewajiban untuk menjalankan keseluruhan rangkaian kereta api ( negara ini ) itu pada rel yang telah ditentukan.

Jadi yang saya tekankan disini , kita ( bangsa ini ) memiliki standar , rakyat akan memiliki standar yang sama untuk menilai keberhasilan kinerja pemerintahan saat itu !
Misalnya pemerintah A ( masinis ) dalam waktu lima tahun mampu menjalankan kereta api tersebut sejauh 10 km , kemudian maju pemerintah B yang dalam waktu lima tahun hanya mampu menjalankan keretanya sejauh 7 km , secara sederhana rakyat bisa menilai bahwa pemerintah A akan lebih baik.
Tidak seperti sekarang , berhasil atau tidak jalannya suatu periode pemerintahan tidak ada standar untuk menilai , hanya berdasarkan rasa suka atau tidak , dan pihak – pihak yang berseberangan akan dengan mudah menghasut opini publik dengan dalih “jika mereka , pasti tidak akan seperti itu”

Harapan saya , jika negara ini ada “Relnya” maka secara optimis kita akan bisa yakin sampai di tujuan secara bersama – sama dan jika ada hal lain yang menghambat ( asal tidak dari dalam negeri ) ya hanya Tuhan yang Maha Tahu.
Lagian kalo udah ada relnya , ngak akan tiap ganti presiden akan ganti kebijakan , udah maju 5 langkah , mundur 3 langkah , trus maju lagi 2 langkah , jadi totalnya ngtak ada kemajuan yang berarti, memang dinamisme kemajuan jaman harus juga kita ikuti , tapi saya yakin tidak semua itu baik dan cocok ama kita , lihat aja trend anak muda sekarang berbusana , kok kembali lagi ke jaman dimana ibu atau bahkan nenek kita ??

Jadilah bangsa yang berkarakter dan berpendirian , ngak ngikut siapa yang bayar .
Semoga di 100 tahun hari kebangkitan nasional ini ( 20 mei 1908 – 20 mei 2008 ) kita sebagai bangsa bisa BANGKIT dalam arti yang sebenarnya !

MERDEKA ….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, mungkin bisa menjadi bahan diskusi yang bermanfaat. Terima Kasih :-)

Yang Anda Cari ADA DI SINI ?

TAHUKAH ANDA ?!

This Day in History

Quote of the Day